Senin, 01 Juni 2009

TUGAS ANALISA SISTEM INFORMASI












BAB I
PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG MASALAH

Di era globalisasi seperti saat ini tidak sedikit orang yang mengenal computer tapi sedikit orang yang bisa menerapkan didalam kehidupan sehari-hari dan dalam bisnis suatu perusahaan kecil dan menengah. Disini kami akan membahas bagaimana cara penggunaan suatu sistem informasi didalam bengkel kendaraan roda 2. kami lihat di kota Magelang belum ada bengkel yang manggunakan sistem informasi. Kami disini akan mencoba membuat suatu sistem informasi pada bengkel kendaraan roda 2 misalnya tentang keluar masuknya suku cadang(sparepart),penggunaan oli/jual beli oli,banyaknya orang yang menyervise kendaraan dalam waktu 1 hari bahkan sampai 1 bulan dll.
Suatu perusahaan kecil atau menengah akan terasa lebih praktis dan keadaan suatu perusahaan dapat terkontrol dengan baik karena dengan adanya sistem informasi. Setiap perusahaan juga bisa dibuat sistem informasi tepi tidak semua perusahaan juga tahu bagaimana praktisnya atau leih terinci suatu kegiatan dalam suatu perusahaan tersebut. Disini kami tigak akan membuat sistem informasi secara rumit tetapi disini kami akan membuat sistem informasi perusahaan dengan simple dan mudah dimengerti oleh orang-orang awam. Jasa bengkel kendaraan roda 2 sudah menjamur dikota magelang jadi kami membuat sistem informasi yang bisa dimengerti oleh orang-orang yang bisa computer atau hanya orang-orang IT saja.

PERUMUSAN MASALAH

Harapan kami setelah penerapan sistem inforamsi tersebutsupaya jasa bengkel kendaraan roda 2 bisa terencana/dapat dibca oleh orang lain secara mudah. Meskipun sistemnya terkomputerisasi selain harapan diatas adalah mengajak masyarakat atau orang awam yang belum mengenal sistem informasi bisa mengenalnya dengan cepat. Apalagi ini suatu perusahaan bengkel kendaraan roda 2 yang telah memiliki nama atau merupakan salah 1 dealer resmi. Dengan adanya sistem informasi ini suatu perusahaan bisa mengerti tata cara kerja yang baik dan benar.


TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dibuatnya sistem informasi ini adalah menghasilkan sistem informasi yang dapat membantu cara kerja perusahaan.Manfaat dari pembuatan sistem informasi adalah mempermudah dalam pengelolahan administrasi dan pengelolahan data-data yang ada.
BAB II
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Didalam pengumpulan dan pengolahan data terdapat beberapa gambaran :
1. DFD Context
Diagram ini hanya terdiri dari satu proses eksternal entity yang dibutuhkan tanpa simpanan (data store).
Pada sistem ini dua kesatuan luar yang disebut (eksternal entity) yaitu Bengkel Kendaraan Roda 2. Sesuai dengan defisiensinya kesatuan luar tercipta tujuan sistem. Bengkel dijadikan kesatuan luar karena bengkel didalam sistem ini merupakan elemen dari sistem yang memberikan masukan sebagai sumber sistem ini.
2. DFD LEVEL 0
DFD Level 0 merupakan proses dari Level Context,kesatuan luar (eksternal entity) tetap.
Proses dimulai dari konsumen datang ke Bengkel dan mendaftarkan diri sebagai pelanggan apabila kita sudah menjadi member kita tinggal adminstrasi lainnya dan konsumen harus menyerahkan data kerusakan kendaraan tersebut atau menyerahkan data apa yang perlu diservice. Sesudah konsumen menyerahkan data-data yang terdiri dari data konsumen dan data kerusakan atau data kendaraan yang akan diservice, pelanggan melakukan transaksi-transaksi lain dan sesudah itu dilakukan pengecekan kendaraan dan montir mulai melakukan service. Setelah service dilakukan pihak bengkel melakukan pengecekan biaya service yang dilakukan di bagian keuangan atau kasir dan kasir menyerahkan data biaya ke konsumen.
3. ERD (Entity Relationship Data)
Keterangan : Disini konsumen melakukan jasa service bengkel kepada montir, konsumen bisa memilih montir mana yang bisa memperbaiki kerusakan atau bagian kendaraan mana yang harus diservice sesuai dengan keahlian montir tersebut dan sesudah itu montir melakukan cek biaya sesuai dengan kerusakan atau bagiaan yang diservice.4. Database Relationship
NORMALISASI
1. Pengertian Normalisasi
Normalisasi ialah suatu teknik untuk mengorganisasi data kedalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.
2. Tujuan Normalisasi
Untuk menghilangkan kerangkapan data
Untuk mengurangi kompleksitas
Untuk mempermudah pemodifikasian data.
3. Tahapan-tahapan Normalisasi
Tahapan Normalisasi
Bentuk Tidak Normal
Menghilangkan perulangan group
Bentuk Normal Pertama ( 1NF )
Menghilangkan ketergantungan sebagian
Bentuk Normal Kedua ( 2NF )
Menghilangkan ketergantungan transitif
Bentuk Normal Ketiga ( 3NF )
Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional.
Bentuk Normal Boyce-Codd ( BCNF )
Ketergantungan Fungsionnal
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X ( R.XR.Y ), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.
Ketergantungan fungsionalnya adalah :
No-pemNa-pem
Ketergantungan Fungsional penuh
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X (bila X adalah key gabungan).
Ketergantungan fungsional :
Ketergantungan Transitif
Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X, jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. (XY, YZ, maka XZ ).
Ketergantungan transitif :
4. Bentuk Normalisasi
Bentuk Normal Kesatu ( 1NF )
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data.
Bentuk Normal Kedua ( 2NF )
Suatu relasi dikatakan sudah memnuhi bentuk kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kesatu, dan atribut key sudah tergantung penuh terhadap keynya.
Bentuk Normal Kedua ( 3NF )
Suatu relasi dikatakan sudah memnuhi bentuk ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kedua, dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap keynya.
Normalisasi Database Service Motor
Asumsi-asumsi
Konsumen ( pengguna jasa service ) motornya dapat diservice lebih dari satu montir berdasarkan jenis kerusakan motornya.
Montir dapat menservis lebih dari satu motor konsumen.
Satu montir hanya menangani kerusakan yang sesuai dengan keahlianya

tugas ini juga di muat di bloggernya m fatkhul faizun blogger faizun


tugas ini juga di muat di bloggernya nasir mansurblogger nasir